Menurut buku karangan dari Widjono Hs yang berjudul
Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi Proses bernalar, pada dasarnya, ada dua macam
yaitu induktif dan deduktif. Penalaran Induktif adalah proses berpikir logis
yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan
diakhiri kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus. Penalaran Induktif pada dasarnya
terdiri dari tiga macam: generalisasi, analogi, dan sebab – akibat.
Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah
gejala (data) yang bersifat khusus, serupa atau sejenis yang disusun secara
logis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum. Analogi adalah proses
penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan
atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap
objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum. Sebabb
akibat adalah proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala
yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, atau sebab – akibat-akibat.
Berikut ini adalah Macam-macam jenis penalaran
induktif yang saya ambil dari berbagai sumber di internet.
Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena atau peristiwa individual (khusus) untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut. Generalisasi dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar peristiwa. Generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh data statistic dan lain-lain.
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena atau peristiwa individual (khusus) untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut. Generalisasi dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar peristiwa. Generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh data statistic dan lain-lain.
Contoh dari generalisasi:
Pemakaian bahasa Indonesia diseluruh Indonesia baik dari generasi yang dahulu maupun generasi yang sekarang blum dapat diseragamkan. Perbedaan dapat dilihat mulai dari struktur kalimat maupun dalam hal pengucapan. Contoh lainnya dalam penyampaina yang ada pada surat kabar, pembawa acara radio maupun televisi masih belum dapat dikatakan benar karena sudah dapat bahasa pergaulan yang lebih umum untuk disampaikan dari pada bahasa Indonesia yang baik dan benar itu sendiri. Fakta-fakta yang ada ini masih menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditinggatkan lebih banyak lagi agar dapat tercapainya keselarasan dalam berbahasa.
Macam-macam
generalisasi:
Generalisasi sempurna (generalisasi dengan loncatan)
fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena atau peristiwa yang ada akan tetapi seluruh fenomena yang ada dapat menjadi dasar penyimpulan.
Contoh : Hampir semua anak kelas 3 mengambil bagian dalam mengisi acara untuk perpisahan akhir tahun nanti.
Generalisasi sempurna (generalisasi dengan loncatan)
fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena atau peristiwa yang ada akan tetapi seluruh fenomena yang ada dapat menjadi dasar penyimpulan.
Contoh : Hampir semua anak kelas 3 mengambil bagian dalam mengisi acara untuk perpisahan akhir tahun nanti.
Generalisasi tidak sempurna
(generalisasi tanpa loncatan)
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan dan sebagian fenomena dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh : Semua anak-anak menyukai makanan yang manis-manis.
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan dan sebagian fenomena dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh : Semua anak-anak menyukai makanan yang manis-manis.
Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Contoh :
Untuk menjadi seorang penari professional atau ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikiannya dengan seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional dan berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang penari maupun seorang atlit diperlukan latihan yang rajin dan ulet.
Sebabb
akibat
Proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan
antargejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, atau sebab –
akibat-akibat.
Contoh : Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan
para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak
mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Kesimpulan
Induksi merupakan cara berpikir di mana ditarik dari suatau kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individu. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khas dan dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Sumber:
Hs, Widjono (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Hs, Widjono (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/204439/
0 comments:
Post a Comment